Diriku dalam perjalanan ini. Realita empiris yang telah menjebakku. Sehingga aku terkurung oleh ilusi-ilusi kosong.
Sementara kalaupun aku hidup, tentu terkurung dalam alam idea, itu bukan kepastian yang mesti aku pampangkan kepadaMu.
Temanilah aku…
Bukan hanya karena perjalanan mistisku yang menerjang angin. Aku harus menempuh ritual ilahiah yang pasti.
Masih panjang restrukturisasi kebodohan yang kusandang.
Bukan hanya sekedar menantimu di ujung kosmopolitan tak bertepi
Temanilah aku…
Artikel Terkait
Posted by 21:35 and have
0
komentar
, Published at
No comments:
Post a Comment