1. Nomor footnote agak diangkat sedikit di atas baris biasa, tetapi tidak sampai setinggi satu spasi. Nomor itu jauhnya tujuh huruf dari margin atau tepi teks, atau sama dengan permulaan alinea baru. Jika catatan kaki terdiri lebih dari dua baris, baris kedua dan selanjutnya dimulai di garis margin atau tepi teks biasa.
2. Nama pengarang ditulis menurut urutan nama aslinya. Pangkat atau gelar seperti Prof., Dr., Ir., dan sebagainya tidak perlu dicantumkan.
3. Judul buku digaris bawah jika diketik dengan mesin ketik atau dicetak miring jika diketik dengan komputer.
4. Jika buku, majalah, atau surat kabar ditulis oleh dua atau tiga orang, nama pengarang dicantumkan semua.
5. Jika sumbernya berasal dari internet: Nama depan dan belakang penulis, “Judul dokumen,” nama website, alamat web komplit, tanggal dokumen tersebut di download.
6. Pengarang yang lebih dari tiga orang, ditulis hanya nama pengarang pertama, lalu di belakangnya ditulis et al., atau dkk.
Perhatikan contoh penulisan catatan kaki yang berasal dari buku di bawah ini !
* Footnote dengan satu pengarang
^1 Ade Iwan Setiawan, Penghijauan dengan Tanaman Potensial, Penebar Swadaya, Depok, 2002, hlm. 14.
* Footnote dengan dua pengarang
^2 Bagas Pratama dan T. Manurung, Surat Menyurat Bisnis Modern, Pustaka Setia, Bandung, 1998, hlm. 50.
* Footnote dari majalah
^4 Mochtar Naim, ’’Mengapa Orang Minang Merantau?’’ Tempo, 31 Januari 1975, hlm. 36.
* Footnote dari surat kabar
^12 Suara Merdeka, 29 Agustus 2005, hlm. 4.
* Footnote dari internet
^11 Richard Whittle, “High Sea Piracy: Crisis in Aden”, Aviation Today, diakses dari http://www.aviationtoday.com/rw/military/attack/High-Sea-Piracy-Crisis-in-Aden_32500.html, pada tanggal 26 Juli 2009 pukul 11.32
Dalam menuliskan footnote, adakalanya digunakan singkatan-singkatan tertentu, yaitu :
1. ibid, kependekan dari ibidem yang berarti ‘di tempat yang sama dan belum diselingi dengan kutipan lain’.
2. op.cit., singkatan dari opere citato, artinya ’dalam karangan yang telah disebut dan diselingi dengan sumber lain’.
3. loc.cit, kependekan dari loco citato, artinya ‘di tempat yang telah disebut’. loc. Cit digunakan jika kita menunjuk ke halaman yang sama dari suatu sumber yang telah disebut.
Perhatikan pemakaian ibid., op. cit., dan loc. cit., dibawah ini!
* ^1 Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1999, hlm. 8.
* ^2 Ibid., hlm. 15 (berarti dikutip dari buku di atas)
* ^3 Ismail Marahimin, Menulis secara Populer, Pustaka Jaya, Jakarta, 2001, hlm 46.
* ^4 Soedjito dan Mansur Hasan, Keterampilan Menulis Paragraf, Remaja Rosda Karya, Bandung, hlm. 23.
* ^5 Gorys Keraf, op. cit. hlm 8 (buku yang telah disebutkan di atas)
* ^6 Ismail Marahimin, loc. cit. (buku yang telah disebut di atas di halaman yang sama, yakni hlm. 46)
* ^7 Soedjito dan Mansur Hasan, loc. cit. (menunjuk ke halaman yang sama dengan yang disebut terakhir, yakni hlm. 23)
http://www.gudangmateri.com/2011/03/metode-penulisan-catatan-kaki-footnote.html
Artikel Terkait
Posted by 14:18 and have
1 komentar
, Published at
1 comment:
Thanks
Post a Comment